SITI NURBAYA AZ

Guru SMA Negeri 2 Karimun. Masih terus mau belajar ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Derita Ku (part 11)

Derita Ku (part 11)

Derita Ku (part 11)

Tantangan hari ke 115

“ Aisyah, Aisyah kemana? Pulanglah kita bisa membicarakannya. Abang sudah menelepon ke rumah Ayah, tapi Aisyah tidak ada disana.”

Pesan sms ke dua :

“ Aisyah, Abang tahu Abang mengecewakan Aisyah. Tapi ini abang lakukan untuk kita. Bukankan Aisyah ingin mempunyai seorang anak, pulanglah. Abang tahu Aisyah orang yang selalu rasional dalam menghadapi segala permasalahan.

Pesan SMS ke tiga :

“ Aisyah, Abang tidak akan melepaskan Aisyah. Pulanglah, kita akan menyelesaikan semuanya. Abang janji abang akan menurut dengan apapun yang menjadi keinginan Aisyah.”

Pesan SMS ke empat :

Aisyah, dimana pulanglah jangan buat Abang cemas dengan keberadaan Aisyah. Ayah juga sudah ada di rumah kita sekarang. Pulanglah Aisyah.

Pesan SMS ke lima , enam, tujuh ……dua puluh delapan. Semua isi pesan meminta aku untuk pulang dan membicarakan masalah yang sedang kami hadapi.

Aku melihat satu persatu panggilan tak terjawab yang aku lewatkan, ada dari kantor. Aku hampir melupakan kantor sudah 3 hari aku tidak memberi kabar kesana.

Ada panggilan dari Ayah juga, selebihanya sebanyak 30 panggilan tak terjawab dari bang Rasyid.

Aku menekan nomor Ayah, nada sambung terdengar dari seberang sana. Telephone di angkat, “ Assalamualaikum, aku mendengar suara ayah yang terlebih dulu member salam.”

“ Walaikum salam, Ayah.” Belum lagi aku berkata – kata Ayah sudah bertanya akan keberadaanku.

“ Aisyah di mana Nak? Ais baik – baik saja, Ais adalah panggilan sayang Ayah kepadaku yang selalu membuatku lembut jika sedang marah. Menetes air mataku mendengar ayah memanggil Ais.

“ Ais baik – baik saja Ayah, maaf Ais tidak pulang ke rumah. Ais tidak mau menyusahkan Ayah.” Dengan suara berat aku mengadu kepada Ayah.

“ Ais anak Ayah tidak ada yang akan menyusahkan Ayah, pulanglah nak. Kita bisa membicarakan ini dengan kepala dingin.” Begitu menyejukkan hati kata – kata Ayah.

Kenapa aku sampai melupakan keberadaan Ayah, setelah Ibu tiada Ayah adalah segalanya bagiku. (bersambung)

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bgt bu. Ibu sudah saya follow. Follback ya

10 Jul
Balas

Mantap Bu

10 Jul
Balas

Alhamdulillah, salam literasi.

10 Jul

Keren, salam kenal bu

10 Jul
Balas

Salam kenal kembali, terima kasih.

10 Jul

Keren Bun, bikin penasaran. Salam literasi :)

10 Jul
Balas

Salam literasi, ayo besok dibaca lagi supaya hilang penasarannya.

10 Jul



search

New Post