Tantangan hari ke 82

Aku keluar ruangan TU menuju ke majelis guru, untung hari ini aku hanya bertugas sebagai guru piket, sehingga tidak mengganggu kosentrasiku untuk mengajar.

Ya Allah ternyata ada saja jalan untuk mendapatkan rezeki-Mu, aku sudah berpikir dengan mendapatkan sertifikasi jalanku untuk naik haji bertambah besar.

Aku banyak mendengar dari kawan – kawan guru yang sudah mendapatkan sertifikasi, uang sertifikasi sangat membantu perekonomian mereka. Aku berharap dengan uang sertifikasi ini aku juga bisa naik haji.

Setengah jam waktu sudah berlalu, tapi aku belum mendapatan SMS dari Indra tentang keberadaan bu Icah kepala TU sekolah kami.

Aku berkata dalam hati, jika sampai satu jam tidak ada berita dari ibu icah aku akan menelpon buk Icah.

Aku melihat ke jam di pergelangan tanganku jam 09.45 waktu untuk membunyikan bel pergantian jam. Aku berjalan dari meja piket menuju ruangan untuk membunyikan bel tanda pergantian jam.

Sesampainya di meja piket aku melihat bu Icah sudah duduk di salah satu kursi yang ada disana.

“ Ada apa Bu Nur mencari saya.” Suara bu Icah bertanya.

“ Gini Bu Icah saya mendapat telephone dari Dinas Pendidikan di minta untuk mengecek surat pemberitahuan nama – nama yang mau di usulkan untuk mengikuti seleksi peserta sertifikasi. Katanya data saya salah, bisa ibu tolong cekkan.” Kataku kepada bu Icah.

“ Bu Icah, orang Dinas Pendidikan minta cepat. Kalau bisa hari ini.” Tekanku kepada bu Icah. “ Baiklah Bu Nur saya cek sebentar ya.” Jawab bu icah.

Aku melihat Bu Icah berjalan meninggalkan meja piket, dalam hati aku berdoa semoga ini menjadi rezekiku untuk mengikuti sertifikasi.

Sepuluh menit kemudian bu Icah datang dengan membawa kertas laporan yang aku maksudkan tadi. Ternyata benar dataku yang dikirim ke Dinas salah, tertera masa kerjaku hanya sebelas bulan bukan sebelas tahun. Aku tersenyum miris melihat data itu.

“ Maaf Bu Nur, saya akan perbaiki datanya dan langsung saya kirim kembali ke Dinas.” Kata bu Icah.

“ Tolong ya Bu Icah secepatnya.” Aku memohon kepada ibu Icah,

Setelah bu Icah berlalu aku menekan tombol handphoneku untuk menghubungi Linda dinas.

Lama aku berfikir, apakah sebelum mengirim data, pegawai TU tidak mengecek lagi data – datanya apakah sudah sesuia dengan keadaan atau tidak. Aku sempat berfikir ada pegawawi TU yang tidak suka kepadaku sehingga dataku sengaja di buat salah. Bagaimana tidak aku berfikiran begitu, namaku berada pada urutan paling atas untuk pengusulan sertifikasi sementara data tahunnya paling kecil dari nama yang ada dibawahku. Semakin aku memikirkannya aku semakin marah, sudah dua tahun dataku salah. Tapi jawabaan yang akhirnya aku sendiri menjawabnya. Semua ini pasti ada hikmahnya, marahpun tidak ada gunanya. Semua sudah berlalu dan bukan menjadi rezeki untuk mendapatkan tunjungan sertifikasi pada waktu itu.

“ Assalamualaikum.” Suaraku menelephone Linda.

“ Walaikumsallam kak.” Aku mendengar suara Linda dari seberang sana.

“ Macam mana kak, sudah di cek.” Terdengar suara Linda lagi.

“ Ya Linda, data kakak salah. Kata ibu Icah akan dikirim perbaikan datanya. Mungkin Indra TU kami lagi perjalanan ke Dinas. “ aku menjelaskan kepada Linda.

“ Kalau gitu kakak siapkan berkas – berkas ye kak.” Kata Linda

“ Berkas apa yang harus kakak siapkan?” tanyaku kepada Linda.

“ Sebentar lagi Linda kirim ye Kak.” Lanjut Linda.

“ Terima kasih Linda.” Aku terharu dengan perhatian Linda kepadaku.

“ Assalamualaikum kak.” Linda mengakhiri telephone kami.

Tak lama kemudian aku mendengar suara bunyi dari handphone ku, Linda mengirim salinan berkas – berkas yang harus aku persiapkan untuk mengikuti seleksi sertifikasi. (bersambung)

***